RANGKUMAN MATERI DISEMINASI PELATIHAN TINGKAT SEKOLAH PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN MODUL I DAN II BAGI SD DI UPTD DIKPORA KECAMATAN BONANG TAHAP I

Posted By SD Negeri Moro on Selasa, 12 April 2016 | Selasa, April 12, 2016



RANGKUMAN MATERI
DISEMINASI PELATIHAN TINGKAT SEKOLAH
PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN MODUL I DAN II
BAGI SD DI UPTD DIKPORA KECAMATAN BONANG TAHAP I

Unit I:   Apa dan Mengapa PAKEM?
A.     Apa itu PAKEM?
PAKEM adalah singkatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif , yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain . Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belejar yang beragam sehingga memenuhi  berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secera penuh pada belajar waktu curah perhatiannya tinggi.
B.     Apa yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM?
1.      Memahami sifat yang dimiliki anak
2.      Mengenal anak secara perorangan
3.      Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
4.      Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
5.      Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
6.      Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belejar
7.      Membarikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belejar
8.      Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental.
Aspek PAKEM
Contoh Proses Pembelajaran
Aktif
·         Melakukan diskusi
·         Membuat pernyataan
·         Melakukan simulasi ( bermain peran )
·         Mengukur
·         Melakukan pengamatan
Kreatif
·         Mendesai model sendiri
·         Menghasilkan karya yang berbeda
·         Menyelesaikan masalah
·         Membuat pertanyaan
Efektif
·         Kegiatan pembelajaran ditujuka untuk mencapai tujuan pembelajaran
·         Pemilihan media, strategi, pengelolaan kelas dan sumber sesuai dengan kebutuhan siswa dan atau tujuan pembelajaran
·         Siswa mempunyai kesempatan untuk menunjukkan pemahaman
Menyenangkan
·         Menyelesaikan tugas dalam kelompok
·         Menggunakan permainan untuk pemahaman dan penguatan konsep
·         Melakukan kegiatan bermakna bagi siswa
·         Menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar
Unit 2:  Mengelola Pembelajaran secara Efektifs
Karakteristik Pengelolaan Pembelajaran yang Efektif
1.      Pengelolaan kelas yang bervariasi ( klasikal, kelompok/berpasangan, dan individual )
a.       Klasikal: di awal pembelajaran dalam apersepsi, pemberian tujuan, dan penugasan;di bagian akhir dalam perumusan kesimpulan/rangkuman dan pemberian konfirmasi.
b.      Kelompok/berpasangan: untuk kerja kooperatif ( misalnya diskusi pemecahan masalah bersama, berbagi informasi, tutor sebaya )
c.       Individu: dilakukan pada bagian inti berupa pemberian tugas kreatif sesuai potensi individu siswa. Pengelolaan individu juga dilakukan pada proses penilaian pencapaian kompetensi.
2.      Strategi pembelajaran yang mengaktifkan semua siswa, menumbuhkan kreativitas, merangsang untuk berpikir, berbuat yang efektif mencapai tujuan, dan menyenangkan ( tidak membuat anak stress/tertekan/takut salah )
3.      Pemberian tugas yang bermakna, yaitu:
a.       Memotivasi dan merangsang untuk belajar,
b.      Member ruang kepada setiap siswa untuk menggali informasi dan menuangkan gagasan sebagai bentuk aktualisasi pemikiran,
c.       Mendorong siswa menghasilkan karya yang bervariasi ( siswa berani menampilkan karyanya dalam berbagai bentuk ) sesuai tujuan dan kompetensi yang ditetapkan,
d.      Kualitas tugas sesuai dengan bentuk pengelolaan kelas,
e.       Siswa difasilitasi untuk bertanggungjawab terhadap pencapaian kompetensi.
Alur Pengelolaan Pembelajaran yang Efektif
KLASIKAL
1.      Apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran, dan pemberian tugas yang bermakna
KELOMPOK
2.      Mencari, membahas, mengorganisasi informasi secara kooperatif
3.      Saling melaporkan informasi secara lisan, menerima umpan balik, menyusun tugas kelompok
INDIVIDU
4.      Menulis laporan/hasil karya perorangan ( draf )
INDIVIDU
5.      Membahas hasil karya sendiri dengan meminta masukan teman dan memperbaikinya
KLASIKAL
6.      Presentasi hasil karya siswa dan diskusi.
7.       Kesimpulan, penguatan, pemberian informasi lebih lanjut oleh guru.
8.      Penilaian hasil karya

KLASIKAL      1.  Apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran, dan pemberian tugas yang bermakna

Unit 3: Kurikulum 2013 dikembangkan dengan tujuan untuk menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif,inovatif, dan afektif. Di samping itu guru dituntut untuk menerapkan pendekatan saintifik yang membuat siswa berpartisipasi secara aktif dalam setiap kegiatan, menuntut berpikir tingkat tinggi ( menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi ) serta mendorong untuk berkomunikasi.
Unit 4:  Melayani  Perbedaan Individu dalam Pembelajaran.
            Sebagai seorang guru kita dituntut untuk dapat memahami perbedaan yang ada pada setiap individu siswa. Dengan memahami perbedaan-perbedaan yang ada pada setiap individu tersebut diharapkan Guru dapat mengambil langkah dan cara yang terbaik dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
Unit 5:  Pertanyaan Tingkat Tinggi dan Lembar Kerja
            Pertanyaan tingkat tinggi adalah pertanyaan yang tidak bisa langsung dijawab( hanya 1 jawaban ) tetapi perlu pemikiran dan imajinasi ( banyak jawaban )
            Komponen Lembar Kerja ( LK ) yang dikenalkan adalah” Informasi/Kontek Permasalahan” dan “ Pertanyaan”/ “ Perintah” dengan ciri-ciri sbb:
            Informasi/Konteks Permasalahan hendaknya menginspirasi siswa untuk menjawab/mengerjakan tugas;tidak terlalu sedikit atau kurang jelas sehingga siswa tak berdaya untuk menjawab/mengerjakan tugas;tetapi juga tidak terlalu banyak sehingga mengurangi ruang kreativitas siswa
Pertnyaan/Perintah hendaknya memicu siswa untuk melakukan percobaan, menyelidiki, menemukan, memecahkan masalah dan/atau berimajinasi/mengkreasi. Usahakan jumlah pertanyaan dibatasi paling banyak 3 pertanyaan tidak menjadi beban baca siswa.
Unit 6: Penilaian Autentik
Penilaian adalah suatu proses pengumpulan data/informasi yang dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas suatu program yang berfokus pada pembelajaran siswa dan hasilnya.
Penilaian Autentik adalah penilaian yang digunakan untuk menilai sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Penilaian autentik dapat berwujud sebagai hal-hal berikut:
·         Tugas kinerja/unjuk kerja kemauan/ketrampilan
·         Catatan anekdot
·         Portofolio
Unit 7:  Gender di Sekolah
Gender & Jenis Kelamin
       Gender adalah sifat, peran, posisi, atau status laki-laki dan perempuan yang dibentuk / dikonstruksi oleh masyarakat tertentu dan dalam kurun waktu tertentuà Jenis kelamin sosial
       Jenis kelamin adalah perbedaan biologis dan kodrati laki-laki dan perempuan dari organ dan fungsi reproduksinya. Jenis kelamin ditetapkan dan melekat sejak lahirà Jenis kelamin biologis
Penegasan
4 aspek yang memengaruhi kesetaraan gender yaitu kesetaraan dalam hal:
       Akses, adalah peluang atau kesempatan dalam memperoleh atau menggunakan sumber daya tertentu. (Misal: anak perempuan dan laki2 diberi kesempatan yang sama untuk menggunakan fasilitas dan keikutsertaan dalam setiap kegiatan di sekolah).
       Partisipasi adalah keikutsertaan atau peran seseorang/kelompok dalam suatu kegiatan dan atau dalam pengambilan keputusan. (Misal: anak perempuan dan laki2 dapat menjadi ketua kelas dan ikut menentukan aturan kelas).
       Kontrol, adalah penguasaan atau wewenang atau kekuatan untuk mengambil keputusan. (Misal: anak perempuan dan laki2 mempunyai wewenang yang sama dalam mengendalikan pelaksanaan aturan kelas)
       Manfaat, adalah kegunaan sumber yang dapat dinikmati secara optimal. (Misal: anak perempuan dan laki2 dapat memanfaatkan sumber2 yang ada untuk pengembangan diri mereka).
SKENARIO PEMBELAJARAN, Penguatan/Refleksi
       Permasalahan gender di sekolah bisa terjadi di berbagai sisi, antara lain dalam pembelajaran, kegiatan sekolah, fasilitas sekolah, dan kepengurusan kelas maupun komite sekolah.
       Permasalahan gender di sekolah/kelas hendaknya dikurangi bahkan dihilangkan sehingga siswa perempuan dan laki-laki mendapat peluang yang sama dalam pengembangan dirinya.
       Pemahaman gender yang baik dapat mendorong pencapaian pendidikan untuk semua menjadi lebih berkualitas.

Unit Bb. Literasi Lintas Kurikulum
Contoh :Literasi Lintas Kurikulum Matematika, Literasi Lintas Kurikulum Matematika dapat dimaknai sebagai bentuk kompetensi yang perlu dibangun agar peserta didik kita melek matematika, melek matematika artinya tahu, paham, mengerti, trampil dalam materi, dan nilai-nilai yang dibangun melalui mapel matematika. Untuk itu perlu adanya upaya nyata dalam proses pembelajaran agar sikap, prilaku, dan segala tindakan belajar peserta didik dapat berkembang kea rah melek matematika. Kompetensi dasar dalam istiah literasi meliputi membaca, menulis, dan berbicara. Melalui ketiga bentuk kompetensi itu, siswa diharapkan dapat memahami melalui membaca, menuangkan hasil pemahamannya melalui tulisan yang secara substansi memiliki kesamaan idea dari yang dibacanya, dan mengomunikasikan hasil pemahamannya yang sudah dituangkan dalam tulisan secara lisan dengan berbicara.


               
Blog, Updated at: Selasa, April 12, 2016

0 komentar:

Posting Komentar

Lokasi Alamat

KALENDER